Menuju Keadilan Sosial dan Kemanusiaan???

Share it

Menuju Keadilan Sosial dan Kemanusiaan???

       Kapitalisme dan neoliberalisme merupakan sistem ekonomi yang mendominasi dunia saat ini. Keduanya diwarnai dengan eksploitasi, ketimpangan, dan krisis. Namun, dalam hal pelaksanaan Neoliberalisme merupakan sistem ekonomi yang berkembang dari Kapitalisme. Dari kacamata Marxis, sistem-sistem ini dikritik karena bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan kemanusiaan. Kapitalisme mengejar keuntungan tanpa menghiraukan apapun hingga menciptakan ketimpangan sosial yang lebar, di mana segelintir orang kaya menguasai sebagian besar kekayaan, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan. Kapitalisme memerlukan perubahan hubungan sosial yang menghidupkan daya gerak kapitalisme, seperti terjadi persaingan, profitabilitas, wajib menginvestasi kembali laba, dan tak henti-henti memaksimalkan produktivitas tenaga kerja serta pengembangan produksi (Wood, 2002: 36-37). Dalam sistem kapitalis, buruh dieksploitasi oleh pemilik modal. Buruh dipaksa bekerja dengan imbalan upah minimum. Buruh akan mendapatkan upah tambahan ketika memaksimalkan waktu kerja selama mungkin dalam satu hari. Sementara pemilik modal akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Hal ini menciptakan alienasi di mana buruh menjadi terasing dari hasil kerjanya sendiri dan dari proses produksi. Kapitalisme mengejar keuntungan tanpa menghiraukan apapun dan menciptakan ketimpangan sosial yang lebar, di mana segelintir orang kaya menguasai sebagian besar kekayaan, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan.

  Neoliberalisme merupakan sebuah upaya-upaya untuk melanggengkan kapitalisme Neoliberalisme merupakan bentuk yang menekankan liberalisasi pasar, privatisasi, dan globalisasi. Ideologi ini dikritik karena memperparah eksploitasi dan ketimpangan, mengabaikan tanggung jawab sosial dan keadilan, serta memiliki dampak negatif terhadap kemiskinan, ketimpangan, dan kerusakan lingkungan. Liberalisasi pasar dan privatisasi membuka ruang bagi perusahaan untuk mengeksploitasi buruh dan perusakan lingkungan. Globalisasi memperkuat dominasi negara-negara maju dan memperlemah negara-negara berkembang sehingga memperparah ketimpangan global.

        Menurut dua ahli sejarah Marxis, Robert Brenner dan E.P. Thompson bahwa kapitalisme perlu dipahami sebagai suatu fenomena yang tidak wajar dan khas. Marxis menawarkan alternatif sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Masyarakat tanpa kelas dan tanpa eksploitasi merupakan visi Marxis, di mana kepemilikan alat-alat produksi dimiliki bersama dan didistribusikan secara merata. Transisi ke sosialisme melalui perjuangan kelas dan revolusi sosial merupakan strategi yang diajukan Marxis untuk mencapai tujuan ini. Banyak hubungan sosial dan nilai-nilai lain yang bisa kita percayai dan terapkan untuk diprioritaskan daripada prinsip persaingan pasar. Namun, jika ada yang bisa kita pelajari dari warisan pemikiran Ellen Meiksins Wood, pelajaran itu adalah mengenal pendekatan materialisme historis. Artinya, tidak bisa hanya menginginkan nilai-nilai non pasar untuk tumbuh, melainkan kita harus bicara mengenai basis material yang memungkinkan bagi nilai-nilai tersebut untuk bisa dinomor satukan daripada nilai-nilai paksaan pasar.

Referensi

Dalil Pokok kapitalisme

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top