
Di meja bundar kaum pemodal,
diperas tenaga, dipatok akal.
Hak dijual serupa barang,
hidup dihitung dalam lembar uang.
Neolib berseru “Kebebasan tiba!”
tapi siapa yang benar- benar merdeka?
Sekolah mahal, sehat berbiaya,
yang miskin terhimpit, dipaksa tunduk saja.
Di pabrik, di ladang, jerit menggema,
upah disusut, janji sirna.
Tangan-tangan lelah menggenggam bara,
menanti nyala membakar nestapa.
Namun sejarah tak pernah diam,
bara perlawanan tak hilang tenggelam.
Di tangan buruh, di suara jelata,
lahir dunia tanpa rantai derita.