
Implikasi Evolusi Kapitalisme Menuju Neoliberalisme
Dalam konteks logika pasar dan logika negara, kapitalisme dan neoliberalisme terhubung secara integral. Hubungan antara kapitalisme dan neoliberalisme terletak pada penerapan asas-asas neoliberalisme dalam sistem kapitalisme. Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana sumber daya dan produksi dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau perusahaan swasta untuk mencapai keuntungan. Di sisi lain, Neoliberalisme adalah ideologi yang mengadvokasikan pasar bebas, privatisasi, deregulasi, dan penekanan pada peran pemerintah yang lebih kecil dalam ekonomi. Neoliberalisme berusaha untuk memperluas pasar bebas, mengurangi intervensi pemerintah dalam ekonomi, dan mengedepankan kebebasan individu dalam bertransaksi ekonomi.
Dalam kerangka kapitalisme, neoliberalisme menciptakan landasan teoritis dan kebijakan ekonomi yang mendukung pengembangan pasar bebas, deregulasi, dan privatisasi sektor-sektor publik. Neoliberalisme sebagai paradigma ekonomi yang dominan dalam era pasca-Fordisme, telah membawa perubahan yang signifikan dalam hubungan antara negara dan pasar. Konstruksi negara dan peran pasar dalam konteks kapitalisme neoliberalisme menjadi fokus utama dalam memahami dinamika globalisasi ekonomi saat ini. Dalam struktur neoliberal, kekuatan ekonomi dunia tidak lagi swatantra, melainkan pasar menjadi semakin politis dan dikuasai oleh kepentingan korporasi dan negara.
Pada era kapitalisme neoliberalisme, peran pasar menjadi lebih dominan dalam mengatur akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi global. Neoliberalisme menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan antara negara dan pasar, terutama di negara-negara berkembang. Pada era Fordisme, terjadi perubahan dalam peran negara dan pasar, di mana negara di negara maju cenderung menciptakan pasar, sementara negara di negara pasca-kolonial cenderung terbentuk dari interaksi pasar yang telah ada. Konstruksi ini mempengaruhi hubungan antara negara dan pasar di negara-negara berkembang dan maju, serta berdampak pada pola pembangunan ekonomi global.
Hal ini menghasilkan pola ketidakharmonisan di negara berkembang karena pengaruh neoliberalisme yang memberikan keharmonisan antara negara dan pasar di negara maju, namun berujung pada ketidakharmonisan di negara berkembang. Neoliberalisme menciptakan konstruksi ketidakharmonisan di negara berkembang karena masalah dalam kehidupan politik domestik dan dalam lingkup perjuangan negara dalam ekonomi politik internasional. Ketergantungan pada lembaga ekonomi internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO semakin memperkuat pemahaman bahwa pasar sebenarnya tidak bekerja secara mandiri.
Pada Logika Pasar dalam Kapitalisme Neoliberalisme logika pasar dipandang menjadi pusat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Prinsip utama logika pasar adalah persaingan bebas yang dianggap akan menghasilkan efisiensi dan inovasi. Dalam konteks ini, harga barang dan jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran tanpa intervensi yang signifikan dari pemerintah. Selain itu, konsep tangan tak terlihat (invisible hand) Adam Smith mencerminkan keyakinan bahwa pasar akan secara otomatis mengarah pada keseimbangan yang menguntungkan. Logika pasar ini juga mengedepankan ide bahwa sentralnya keputusan ekonomi seharusnya berada pada pasar, bukan pada campur tangan pemerintah. Dengan demikian, kapitalisme neoliberalisme menekankan efisiensi pasar sebagai motor penggerak ekonomi.
Di tengah itu, peran negara dalam kapitalisme neoliberalisme menjadi lebih terkait dengan ekspansi korporasi dan relokasi industri. Pada kapitalisme neoliberalisme, logika negara mengacu pada peran minimal pemerintah dalam mengatur ekonomi. Pemerintah dianggap lebih sebagai pengawas yang memastikan jalannya pasar daripada intervensi dalam bentuk regulasi yang berlebihan. Fokusnya adalah pada kebijakan fiskal yang ringan, deregulasi, dan privatisasi sektor publik. Konsep negara minimal menjadi ciri khas dari kapitalisme neoliberalisme, di mana regulasi yang lebih rendah dianggap akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan memberi kebebasan lebih pada pelaku pasar untuk bergerak. Dalam kapitalisme neoliberalisme, keputusan ekonomi lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar daripada campur tangan pemerintah.
Menghadapi evolusi kapitalisme menuju neoliberalisme yang memiliki implikasi signifikan bagi logika pasar dan logika negara, penyikapan mahasiswa dituntut hadir sebagai bentuk perjuangan. Mahasiswa diharapkan untuk menguasai konsep dasar dalam logika pasar dan negara kapitalisme neoliberalisme, mengidentifikasi serta menganalisis implikasi yang terkait dengan sistem tersebut, melakukan evaluasi kritis terhadap sistem tersebut, mencari alternatif yang lebih adil, terlibat dalam dialog serta ruang diskursif, mengevaluasi praktek ekonomi yang tidak menguntungkan masyarakat, mempromosikan transparansi serta akuntabilitas dalam kebijakan ekonomi, menekankan pentingnya kerjasama serta solidaritas dalam merespon konsekuensi negatif yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
Sumber Referensi:
Marup Wirasenjaya, A. (2013) ‘Disharmoni Negara dan Pasar Dalam Rezim Neoliberal’, Jurnal Hubungan Internasional, 2(1), pp. 83–91. Available at: https://doi.org/10.18196/hi.2013.0030.83-91.
Klein, N. (2021) ‘Reviewer ’ S Website’, The Rise of Disaster Capitalism, (January), pp. 0–16.