Mengurai Ketimpangan Sosial dan Kebebasan Individu

Share it

Kapitalisme adalah sebuah sistem pertukaran kekayaan di mana kekayaan yang terhimpun diinvestasikan kembali oleh pemilik pribadi dengan tujuan mendapatkan keuntungan, serta mengatur distribusi dan produksi. Kapitalisme dirancang untuk mendorong pengembangan yang menguntungkan, baik pada skala nasional maupun internasional. Namun, anarkisme menolak sistem ini dengan alasan bahwa kapitalisme menghambat kebebasan individu dan menghasilkan ketimpangan sosial.

Robert E. Lerner menyatakan bahwa perubahan besar dalam perdagangan dan industri pada era modern awal dipengaruhi oleh asumsi kapitalisme dan merkantilisme. Akibatnya, para pengusaha kapitalis mempelajari sistem perdagangan internasional, memahami pasar yang ada, dan mencari cara untuk memanipulasi pasar demi memperoleh keuntungan. Namun, anarkisme menolak strategi ini dengan alasan bahwa kapitalisme hanya memperkaya segelintir orang dan meningkatkan ketimpangan sosial.

Kebangkitan globalisasi sebenarnya didasari oleh kebangkitan kembali paham liberalisme, yang dikenal sebagai neo-liberalisme, yang mirip dengan kapitalisme. Ekonomi neo-liberalisme dikaitkan dengan kebijakan pasar bebas. Prinsip utama neo-liberalisme adalah liberalisasi perdagangan dan keuangan. Dalam kebijakan ekonomi, neoliberalisme menekankan kebebasan pergerakan modal dan barang di seluruh dunia. Kebijakan utamanya meliputi deregulasi, liberalisasi perdagangan dan investasi, privatisasi, serta hubungan kerja yang fleksibel.

Anarkisme, sebaliknya, menolak semua bentuk kontrol hierarkis, baik oleh negara maupun kapitalis, karena dianggap merugikan individu dan menghambat individualitas mereka. Anarkisme menolak otoritas dalam bentuk apapun, terutama otoritas politik yang terwujud dalam bentuk negara. Anarki adalah teori dan praktik kebebasan yang membela martabat individu dan menolak segala bentuk penindasan.

Dalam penerapannya, anarkisme sangat menentang Kapitalisme, dengan menekankan pada kebebasan individu yang berarti bebas dari penindasan dan segala bentuk kekerasan. Anarkisme mengutamakan kebebasan individu dan menolak segala bentuk penindasan. Oleh karena itu, solusi kapitalisme dari kacamata anarkisme adalah menghilangkan hambatan investasi, menerapkan pasar bebas, menghapus subsidi, melindungi hak milik intelektual, deregulasi, memperkuat masyarakat madani, dan menjalankan program anti korupsi.

Dalam sintesis, anarkisme menolak kapitalisme karena dianggap menghambat kebebasan individu dan meningkatkan ketimpangan sosial. Solusi kapitalisme dari kacamata anarkisme adalah menghilangkan hambatan investasi, menerapkan pasar bebas, menghapus subsidi, melindungi hak milik intelektual, deregulasi, memperkuat masyarakat madani, dan menjalankan program anti korupsi. Dengan demikian, anarkisme menawarkan solusi yang lebih berorientasi pada kebebasan individu dan menolak segala bentuk penindasan.

Referensi:

Hasan, Z., & Mahyudi, M. (2020). Analisis terhadap pemikiran ekonomi kapitalisme adam smith. Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam4(1), 24-34.

Cahya, M. F. N. (2015). Fenomenologi Anarkisme. Jurnal Unair, 4(1), 1–10. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsa11e00b523full.pdf

Dari Kritik Neoliberalisme ke Kritik Kapitalisme-neoliberal. IndoProgress.

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top