Press Release: Bincang Civitas Akademik 2

Share it

Bincang Civitas Akademika (BCA) merupakan forum diskusi terbuka yang dilaksanakan pada ruang lingkup Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini sebagai wadah berdiskusi dalam mengatasi berbagai macam permasalahan yang dialami oleh mahasiswa, dosen dan staff sebagai evaluasi dalam rangka meningkatkan kemajuan dan menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang aktif sinergis. BCA I telah berlangsung pada hari selasa, 4 Juni 2024, tepatnya di ruang K-225 FKM Unhas dan dihadiri oleh stakeholder FKM Unhas yaitu Dekan dan Wakil Dekan FKM Unhas, dosen, staff, dan mahasiswa (i) FKM Unhas. BCA 2 telah berlangsung pada hari Selasa, 8 Oktober 2024 tepatnya di ruang K-225 Prof Nur Nasry Noor FKM Unhas yang dihadiri oleh stakeholder FKM Unhas diantaranya mahasiswa, dosen dan staf. Kegiatan tersebut membahas mengenai isu dan permasalahan yang hadir saat ini. Tujuan diadakannya BCA 2 yaitu untuk melakukan follow-up terkait masalah akademik dan non-akademik yang dihadapi seluruh anggota keluarga mahasiswa FKM Unhas yang mana masalah ini didapatkan pada BCA 1 lalu. Sehingga diharapkan terjadi perubahan melalui upaya evaluasi antara pihak fakultas dengan mahasiswa yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas layanan di semua bidang.
Topik yang dibahas pada BCA 2 berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa S1, dosen FKM Unhas, staf FKM Unhas dan didapatkan hasil sejumlah 830 kuesioner mahasiswa, 28 kuesioner dosen dan 17 kuesioner staf. Hadirnya kegiatan yang dikemas dalam bentuk dialog terbuka ini tentunya memberikan kesempatan besar bagi seluruh civitas akademika untuk menjadikan FKM lebih baik lagi. Bincang Civitas Akademika kali ini mengusung tema “Revolusi Paradigma di Lingkungan Pendidikan Tinggi: Dinamika Optimalisasi Fasilitas, Teknologi dan Pelayanan Berkualitas di Kampus Ungu”. Perguruan tinggi sebagai tempat generasi bangsa menimba ilmu, pengetahuan dan teknologi informasi memerlukan peran civitas akademika sebagai navigasi dalam lautan informasi dalam mencapai tujuannya. Namun, seringkali ditemui dimana mahasiswa tidak lagi mendapatkan ruang untuk menyampaikan aspirasinya terhadap berbagai kebijakan dan aturan akademik. Bahkan komunikasi dengan dosen hanya terbatas pada hal yang formalistik di perkuliahan. Adapun hasil follow up masalah Bincang Civitas Akademika 2, antara lain sebagai berikut:
1. Jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dalam kelas mempengaruhi proses belajar dan mengajar
Adapun tanggapan dari pihak Kasubag Akademik menyatakan bahwa sebenarnya sudah ada solusi yang diusulkan, yaitu memisahkan kelas menjadi dua pertemuan agar tidak terlalu penuh dalam satu kelas. Namun, banyak dosen yang tidak setuju dan lebih memilih untuk menggabungkan dua kelas dalam satu pertemuan. Oleh karena itu, solusi yang dapat diambil saat ini adalah menunggu pembangunan gedung baru. Setelah gedung baru selesai, direncanakan bahwa ruangan Dekan, Wakil Dekan, dan Akademik akan dipindahkan ke gedung tersebut, sehingga gedung lama dapat difokuskan untuk fungsi ruang kelas.


2. Dosen sering terlambat memulai dan mengakhiri mata kuliah
Adapun tanggapan dari pihak dekanat yaitu pentingnya ketepatan waktu perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menjadi tanggung jawab bersama dosen dan mahasiswa. Dosen perlu menjaga ketepatan waktu, sedangkan ketua kelas diharapkan aktif mengingatkan dosen bila waktu perkuliahan sudah lewat, mengingat jeda antar mata kuliah hanya 10 menit. Meskipun akademik hanya memeriksa kehadiran di pagi hari, kegiatan perkuliahan bersifat fleksibel karena waktu 170 menit per SKS dapat mencakup tatap muka, penugasan terstruktur, dan tugas mandiri. Mahasiswa dihimbau untuk tidak ragu mengingatkan dosen, terutama jika ada kelas berikutnya.


3. Masih banyak mahasiswa yang bingung dengan proses input berkas di Sipakamase
Adapun tanggapan dari pihak dekanat menyatakan bahwa sosialisasi Sipakamase telah dilaksanakan pada 12 Oktober 2024 kepada mahasiswa angkatan 2023/2024 sebagai bentuk respon dari BCA.


4. Pengurusan berkas atau persuratan yang mepet atau mendadak
Adapun tanggapan dari pihak kasubag yaitu dengan adanya E-office, mahasiswa dapat mengirimkan surat atau berkas yang akan diurus oleh staf dan diverifikasi oleh kasubag serta pimpinan. Kendala yang sering muncul adalah tanda tangan pimpinan, yang menentukan kelancaran proses. Untuk pengurusan surat menggunakan template fakultas, staf akan mengirimkan template melalui WhatsApp yang kemudian diisi oleh mahasiswa dan dikirim kembali. Surat akan diverifikasi dan dikirimkan kepada pimpinan untuk ditandatangani, dan mahasiswa akan dihubungi setelah selesai. Untuk surat tanpa template seperti rekomendasi kegiatan lomba, mahasiswa cukup
mengirimkan surat via WhatsApp yang juga akan diverifikasi dan ditandatangani oleh pimpinan. Informasi mengenai pengurusan surat melalui E-office akan disampaikan kepada mahasiswa, dan mereka dapat menghubungi admin jika perlu.


5. Ketidaksesuaian presensi mahasiswa (kejadian tipsen dan izin/sakit yang tdk disertai surat keterangan
Adapun tanggapan dari pihak kasubag akademik menyatakan bahwa jika mahasiswa sakit sebaiknya disertai dengan surat sakit. Namun, untuk sakit ringan seperti flu yang tidak memerlukan kunjungan ke klinik tidak perlu melampirkan surat, asalkan mahasiswa tersebut menyampaikan informasi kepada ketua kelas. Jika mahasiswa mengalami sakit yang lebih serius dan perlu memeriksakan diri ke klinik atau dokter selama jam mata kuliah, surat sakit dapat menyusul. Tetapi tetap harus dilaporkan kepada ketua kelas, yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa yang tidak hadir tanpa memberikan keterangan kepada ketua kelas akan dianggap tidak hadir.


6. Pembangunan gedung baru perlu dipercepat untuk mengatasi kekurangan kelas di
FKM
Tanggapan dari pihak KTU yaitu proses pembangunan telah dimulai dengan adanya tender dan penentuan perusahaan yang ditunjuk. Namun, pekerjaan belum dapat dilaksanakan karena ada persyaratan (jaminan pelaksanaan) yang terlambat ditandatangani oleh PPK. Insya Allah, pada hari Kamis, tanggal 31, akan ada MCO (RAB yang akan dicocokkan dengan pihak PPK di lapangan). Estimasi penyelesaian pengerjaan lantai 1 adalah sekitar 3 bulan. Terkait tangga disabilitas, semua sudah dikerjakan, tetapi belum dapat digunakan karena masih perlu perbaikan. Beberapa tangga telah dibuat, termasuk yang dekat lapangan, kantin, dan jalanan di samping mushola. Kami juga sedang berusaha untuk membuat tangga di pinggir jalan raya.


7. Kabel HDMI di ruang kelas
Tanggapan dari pihak perlengkapan menyatakan bahwa kualitas kabel HDMI tergantung pada laptop yang digunakan. Terkadang, laptop yang sudah tua memiliki masalah seperti colokan yang longgar, sehingga koneksi dapat terputus jika laptop digoyangkan sedikit. Sebelumnya, pernah diusulkan untuk memasang laptop atau komputer di setiap meja dosen, namun hal itu tidak memungkinkan karena meja
tersebut sering dipindahkan oleh mahasiswa. Masalah koneksi biasanya terjadi karena laptop dosen yang sudah tua atau terlalu canggih. Saat ini, telah disediakan 10 kabel HDMI baru.


8. Ketersediaan tisu, kebersihan toilet
Tanggapan dari pihak Cleaning Service (CS) menyatakan bahwa ketersediaan tisu dan pembalut biasa disediakan oleh pihak atas. Saat ini, kebetulan persediaan tersebut sedang kosong, sehingga Ibu CS tidak dapat mengisinya. Dari pihak perlengkapan, diinformasikan bahwa Fakultas memiliki stok tisu dan pembalut, tetapi penggunaan tisu cenderung boros. Jika stok tisu kosong, kita harus menunggu beberapa hari untuk melakukan pemesanan. Kadang-kadang, ada tisu yang tersedia di WC lantai 3. Proses refill tisu dilakukan setiap minggu, tergantung pada keaktifan Ibu CS dalam mengambilnya dari perlengkapan. Tisu akan di-refill setiap 4 hari sekali, dengan fokus lebih pada WC di lantai 1 karena jumlah mahasiswa yang lebih banyak di sana.


9. Wastafel di beberapa area tidak berfungsi dengan baik
Tanggapan dari pihak perlengkapan menyatakan bahwa wastafel tersebut bukan tidak berfungsi, tetapi memang tidak ada air. Apalagi saat ini sedang musim kemarau, sehingga terjadi kekurangan pasokan air.


10. Koneksi WIFI lambat dan tidak memadai untuk belajar
Pihak IT menyatakan bahwa koneksi WiFi secara umum sudah baik, namun area BEM dan mushola belum memiliki jaringan karena belum dipasang akses point. Kecepatan jaringan yang diberikan bervariasi: dosen mendapat 50 Mbps, pegawai 30 Mbps, dan mahasiswa 20 Mbps. Untuk mahasiswa, akses 20 Mbps dinilai cukup, mengingat sebelumnya hanya 5 Mbps yang diberikan. Pemasangan akses point di BEM dan mushola menunggu arahan lebih lanjut dari fakultas, serta memerlukan tambahan anggaran sesuai arahan dari Prof. Atjo.


11. Area parkiran motor kurang rapi, jalan masuk parkiran perlu diperbaiki, parkirannya perlu diberikan garis, kurang penerangan
Tanggapan dari pihak perlengkapan merencanakan pengecatan garis parkir pada akhir pekan dan akan memulai perbaikan jalan masuk secara bertahap, dengan prioritas pada
jalur disabilitas. Jika memungkinkan, perbaikan jalan dan pengecatan akan dilakukan bersamaan. Untuk penerangan, empat titik lampu akan dipasang di area parkir setelah menemukan tiang yang sesuai. Rambu lalu lintas baru sedang dipesan, dan rambu lama akan didaur ulang jika memungkinkan. Mahasiswa diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas di area parkir, termasuk mengikuti tanda keluar dan rambu belok kiri di pintu keluar.


12. Colokan dan lampu yang tidak berfungsi di gazebo
Tanggapan dari pihak perlengkapan yaitu colokan yang ada memang bervariasi, ada yang menyala dan ada yang tidak, karena tidak terhubung ke stop kontak. Colokan yang tidak berfungsi terletak di gazebo dekat K101, disebabkan oleh korsleting. Untuk memperbaikinya, perlu dilakukan penggalian tanah, namun hingga saat ini belum mendapatkan izin dari pihak fakultas.


13. Suhu di kantin yang terlalu panas sehingga membuat suasana tidak nyaman
Pihak perlengkapan dan KTU menyampaikan bahwa terkait perbaikan kantin, hal ini telah disampaikan ke Pak KTU. Beliau mengatakan bahwa perbaikan harus menunggu persetujuan dekan, terutama karena membutuhkan anggaran. Mengenai pemasangan AC, hal ini tidak memungkinkan karena ruang kantin bersifat terbuka, sehingga diusulkan untuk memaksimalkan penggunaan kipas. Saat ini, sedang dipertimbangkan jumlah kipas yang dibutuhkan, namun pemasangan belum dapat langsung dilakukan karena masih dalam proses perhitungan anggaran.


14. Ketersediaan APAR
Pihak perlengkapan dan KTU mengarahkan untuk memotret sampah dan alat kebersihan yang disimpan di tempat APAR dan menunjukkan ke KTU. Pengisian APAR baru akan dilakukan setelah ada perintah dari atasan, yang akan ditindaklanjuti oleh Pak Ridho setelah rapat. Tempat APAR sengaja tidak diisi saat akreditasi, hanya diberi label untuk tampak seolah-olah ada APAR, namun akan diisi pada akhir anggaran karena tidak ada anggaran tahun ini. Alat kebersihan yang disimpan di sana sudah beberapa kali diingatkan, dan tempat tersebut akan dipasang gembok serta barang akan dikeluarkan.


15. Penggunaan blower yang mengganggu kebersihan kendaraan
Pihak KTU menjelaskan bahwa penggunaan blower di area parkiran hanya diperbolehkan hingga pukul 07.30, karena mahasiswa mulai berdatangan sekitar waktu tersebut. Setelah pukul 07.30 blower tetap dapat digunakan, tetapi dengan kekuatan yang tidak terlalu besar agar angin yang dihasilkan tidak terlalu kencang. Alasan penggunaan blower sebelum pukul 07.30 adalah agar petugas kebersihan tidak perlu datang terlalu pagi, mengingat beberapa dari mereka tinggal cukup jauh. Blower tetap dipakai untuk pembersihan karena sapu lidi dinilai kurang efisien, terutama saat musim kemarau ketika banyak debu.


16. Pengadaan cleaning service laki-laki di toilet laki-laki
Tanggapan dari pihak staf perencanaan dan sumber daya alumni menyampaikan bahwa hal ini belum dibahas secara mendalam, namun akan dibicarakan lebih lanjut setelah dekan kembali dari Korea. KTU telah mengajukan usulan kepada pimpinan, tetapi masih menunggu keputusan, karena penambahan staf memerlukan anggaran tambahan.

17. CCTV yang rusak sehingga mengurangi keamanan di fakultas
Pihak perlengkapan menyampaikan bahwa pimpinan telah menghubungi rekanal untuk memperbaiki semua CCTV yang tidak aktif. Bapak juga menyarankan agar tidak hanya mengandalkan CCTV, melainkan menjaga barang-barang dengan baik. karena jika barang hilang dicuri oleh pihak luar, akan sulit melacaknya. Sebaliknya, jika barang diambil oleh orang dalam fakultas, CCTV dapat menjadi bukti yang memadai. Fakultas sudah menghubungi rekanal untuk perbaikan CCTV, namun rekanal belum datang karena masih ada pekerjaan di luar.
Kegiatan Bincang Civitas Akademika (BCA) merupakan wadah diskusi terbuka yang efektif dalam menjembatani aspirasi serta mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh seluruh civitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Dengan berbagai masukan dan solusi yang telah disampaikan, diharapkan keberlanjutan forum ini mampu membawa perubahan positif demi meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top